Rumah BenQi

Terus Belajar... Belajar Terus...

  • Home
  • Ummi’s Story
  • Islamic Homeschooling
  • Una’s Story
  • Taqi’s Story
  • benkdash

July 3, 2010 By Ummu-Una Leave a Comment

Shalatnya seorang ibu..

gambar : http://friscadelfia.wordpress.com/2010/04/08/meraih-surga-ibu/

Ketika saya belum menikah, seorang kakak mengatakan kepada saya “ibadahnya sekarang yang bener.. nanti kalo udah nikah.. udah punya anak.. susah… dulu tilawah banyak.. sekarang susah..”. itu adalah salah satu bentuk curhatnya dan nasihatnya kepada saya.

Seorang ibu yang saya kenal dengan dekat juga menampakkan perubahan yg cukup drastis pada masa sebelum menikah dan kemudian mempunyai anak. dulu ia shalat dengan rajin, sekarang, ia harus diingatkan untuk melaksanakan kewajiban yang satu itu.

begitu sering saya mendengar tentang cerita penurunan ibadah seorang wanita ketika ia telah menjadi seorang ibu.

dan ternyata, sekarang saya dapat memahami segala permasalahan pelaksanaan shalat yang dialami para ibu-ibu muda ini..

Tapi, sungguh Islam sangat mengenal karakteristik manusia, Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya, bila aku sedang shalat dan bermaksud memperpanjangnya, lalu kudengar tangisan anak, maka terpaksa aku mempercepat shalatku karena aku menyadari bahwa ibunya pasti terganggu oleh tangisan anaknya itu (HR Bukhari Muslim, Ahmad)

Sungguh, seorang Rasulullah pun mengetahui bagaimana gundah gulananya seorang ibu apabila mendengar anaknya menangis ketika tengah shalat. sang ibu takut terjadi sesuatu yang buruk pada anaknya dan insting seorang ibu adalah menenangkan anaknya yang sedang menangis (apalagi bila anaknya masih bayi atau balita)

Shalat ketika anak tidur memang hal yang nyaman, tetapi terkadang kita memnag harus shalat saat anak sedang bangun.

Apakah tak ada solusi lain agar sang ibu dapat sholat di waktu anaknya tidak tidur dan meminta perhatian penuh dari ibunya?

Lihatlah hadist berikut yang menyangkut shalat Rasulullah bersama cucu-cucunya:

Diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Syaddad r.a. yang telah menceritakan hadist berikut:

“Rasulullah keluar dari rumahnya menemui kami yang sedang menunggu beliau untuk shalat Maghrib atau isya’, sedang beliau menggendong Hasan atau Husain. Rasulullah maju dan meletakkan cucunya, kemudian melakukan takbir shalatnya. dalam salah satu sujud dari shalatnya itu, beliau lama sekali melakukannya. “Ayah perawi mengatakan:”Kuangkat kepalaku, ternyata kulihat anak itu sedang berada di atas punggung Rasulullah yang sedang sujud. sesudah itu aku kembali lagi ke sujudku. Setelah Rasulullah menyelesaikan shalatnya, orang-orang bertanya “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau telah melakukan suatu sujud dalam shalatmu yang begitu lama sehingga kami mengira terjadi sesuatu pada dirimu karena ada wahyu yang diturunkan kepadamu. Rasulullah menjawab:
Semua itu tidak terjadi, melainkan anakku ini menunggangiku sehingga aku tidak suka bila menyegerakannya untuk turun sebelum dia merasa puas denganku” (HR Nasa’i dan Ahmad)
Diriwayatkan oleh Abu Qatadah Al-Anshari yang telah menceritakan bahwa Rasulullah pernah shalat sembari menggendong umamah, putri Zainab, sedang Zainab sendiri putri Rasulullah SAW. apabila sujud, beliau meletakkan cucunya itu ke tanah : dan apabila bangun, beliau menggendongnya kembali (HR Bukhari Muslim)
Menurut riwayat yang dikeluarkan oleh Nasa’i, bahwa Rasulullah pernah shalat seraya menggendong Umamah di pundaknya saat mengimami kaum muslim. apabila rukuk beliau meletakkannya di tanah dan apabila bangun dari sujudnya, beliau kembali menggendongnya. riwayat Nasa’i ini mengandung keterangan bahwa shalat yang dilakukan oleh Rasulullah ini adalah shalat fardhu.

Iya.. salah satu solusi untuk shalat tanpa khawatir dengan anak yang masih kecil adalah dengan menggendongnya. dengan cara-cara yang dijelaskan rasulullah. saya pun sering menggendong anak saya,una ,ketika sholat. hal ini terjadi bila ia sedang rewel dan tak mau lepas dari gendongan saya.

Terdapat pembelajaran lain yang dapat diambil dari hadist-hadist diatas: Rasulullah membiarkan anak-anak untuk berada di sekitarnya untuk shalat dan bukan menjauhkannya agar dapat sholat dengan lebih sempurna.

Dikebanyakan kesempatan saya jarang menjauhkan una dari saya ketika shalat. ketika belum bisa berjalan, ia saya dudukkan di dekat tempat shalat saya dengan dipakaikan diapers. ketika sudah bisa berjalan dan memanjat. ia sering menaiki saya dan mencoba bercakap-cakap dengan saya yang sedang shalat.

Saya mencoba memfamiliarkan shalat terhadap una. dan bukan menjauhkan una dari tempat sholat saya sehingga saya bisa sholat dengan tenang tanpa gangguan. gangguan-gangguan kecil yang ia lakukan terhadap saya saat sholat tak akan bisa dibandingkan dengan pembelajaran yang sedang ia lakukan saat saya sedang shalat.

Pada waktu una berumur 15 bulan, ayah saya memanggil saya yang sedang makan. ayah saya menunjuk kepada una. yang saya lihat waktu itu luar biasa. una sedang sholat sendiri di depan kamar!!. sambil mengucap allahu akbar ia bersedekap dan mulutnya komat-kamit. kemudian ia mengucap allahu akbar lalu langsung sujud dengan lutut yang lurus seperti mau koprol. lalu ia kembali berdiri.. melakukan hal ini terus menerus.. hingga saya menyuruhnya berhenti.. tapi tetap ia lakukan hingga ia puas.. hati saya terenyuh dan mengucap hamdallah..

Sekarang ia sering membawa kain kecil dan menaruhnya dilantai lalu ia melakukan gerakan shalat ala una. kadang ia shalat bersama saya..

Apakah shalat saya terganggu?? bisa iya dan tidak.. pernah sangat terganggu ketika ia sholat tepat didepan saya dan saya tak bisa menahan geli melihat polahnya. pernah juga sangat terganggu ketika saat tahiyat akhir ia memeluk saya dan menciumi wajah dan mulut saya..

Lengkapi dan sempurnakan shalatmu dengan shalat sunnah – itu prinsip saya. dan berusaha mengoptimalkan benar-benar shalat-shalat ketika anak tertidur pulas…tapi, sepertinya hal ini masih terdengar aneh di telinga ibu-ibu muda di sekitar kita. jangan jadikan anak sebagai alasan untuk penurunan ibadah kita. saatnya kita menyesuaikan managemen ibadah kita terhadap keberadaan anak.

Saya yakin, ada pahala tersendiri dari shalatnya seorang ibu.. walaupun tak sempurna..

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
❮❮ Previous Post
Next Post ❯ ❯

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Cari….

Kunjungi Kami di Youtube

Channel Youtube Kami




Talking Hafiz Doll

ads_lela

Hafiz Talking Doll atau Hafiz Doll atau Boneka Hafiz Quran adalah solusi untuk mengenalkan kecintaan terhadap Al Quran sejak usia dini dengan menggunakan boneka yang lucu dan menyenangkan.

Paling Banyak Dilihat

  • Tanya Jawab Tauhid antara anak dan orangtua
  • Echolalia alias membeo, gangguan bicara pada Anak
  • Kegiatan Harian untuk Anak Speech Delay
  • Shalatnya seorang ibu..
  • Tes ADHD untuk anak
  • Gaya Hidup Bebas Sampah di Rumah

Kategori

  • ADD
  • ADHD
  • Autis
  • Bapake
  • Download
  • Islamic Homeschooling
  • Islamic Parenting
  • Our Homeschooling Story
  • Parenting dan Psikologi Umum
  • Review Buku
  • Review Tempat
  • Speech Delay
  • Taqi's Story
  • Ummi's Story
  • Una's Story
  • Uncategorized
  • Video
  • Home
  • Ummi’s Story
  • Islamic Homeschooling
  • Una’s Story
  • Taqi’s Story
  • benkdash

Pretty Chic Theme By: Pretty Darn Cute Design