Rumah BenQi

Terus Belajar... Belajar Terus...

  • Home
  • Ummi’s Story
  • Islamic Homeschooling
  • Una’s Story
  • Taqi’s Story
  • benkdash

November 30, 2018 By Ummu-Una Leave a Comment

Diary Emak Santri 1

Pagi itu akhirnya saya bisa menghubungi si sulung, setelah tidak bersua selama 4 minggu.

Ini adalah rekor terlama ia jauh dariku.

Saya sudah bertekad di dalam hati untuk tidak menangis saat mengobrol dengannya karna saya tau dia anak yang sangat sensitif. Sepertiku. She is my mini me. Saya tak mau menambah derai tangisnya yang kuduga akan mewarnai pembicaraan kami

Kamipun menanyakan kabar masing-masing. Dia memulai pembicaraan dengan menahan isak.

Ia menceritakan bahwa quran yang ia bawa terlalu sulit. Sama seperti quran di madina, maka ia perlu quran yang lain. Ya.. Sejak ia masuk ke sana, saya semakin tau bahwa quran itu sangat banyak macamnya. Dulu hanya tau yang ala indonesia dan ala utsmani. Tapi ternyata tingkat kesulitan masing-masing quran berbeda. Pantas saja ketika saya pakai quran yang anakku pegang, bacanya jadi lebih banyak ngadatnya (cari pembenaran 😅)

Ku tanya tentang teman-teman barunya, teman kamarnya. Ia bercerita banyak temannya dari sanggata, kalimantan, dan yang terjauh dari Australia

Lalu kemudian ia mulai terisak cukup keras..
“ummi.. Ummi siapa yang bantu di sana.. ”
Sayapun menahan isak. Anak sulungku menangis membayangkan kerepotan umminya, yang sedang hamil dengan dua adiknya yang masih kecil, dengan bapaknya yang sedang LDR

Tak terkata kesulitanku ketika si sulung pergi menuntut ilmu dan suamiku pergi mencari nafkah. Dengan kondisi hamil, anak kedua yang butuh pengawasan penuh dan anak ketiga yang masih kecil, saya selalu mendapatkan bantuan amat berarti dari si sulung.

Ia yang kebagian tugas membereskan rumah, menyapu, mengepel, memasak nasi, urusan keluar rumah, jaga adik, dan yang terakhir ia suka bereksperimen memasak. Semua kusesuaikan dengan usianya. Berharap ia semakin terampil dengan semakin sering berusaha

Umminya membiarkannya menjadi asisten dengan dalih tema pelajaran living skill di homeschoolingnya 😁. Saya tak ingin ia sepertiku, yang baru belajar semuanya saat memasuki gerbang pernikahan

Saya katakan padanya “una jangan memikirkan ummi, una belajar saja yang serius disana, niatkan hanya untuk Allah.. InsyaAllah akan berbuah pahala” kudengar isaknya semakin keras

Sayapun menahan isakku

Kulanjutkan perkataanku padanya “una berjuang disana, ummi berjuang disini, bapak berjuang di tempat kerjanya”

Pikiranku terbang ke whatsapp antara saya dan suami yang akhir-akhir ini sering menceritakan betapa berat kondisi kerjanya

“kita masing-masing ada tempat jihadnya, una belajar yang giat ya.. ” pesanku padanya

Peranku sebagai guru pertama telah selesai.. Murid didikku selama 10 tahun akhirnya pergi belajar dengan guru yang jauh lebih baik dari guru pertamanya

Semoga didikanku selama 10 tahun, bisa menjadi bekal untuk bisa berjuang di tempat belajarmu yang baru.

Usianya adalah usia untuk berjihad dalam mencari ilmu. Tugasku adalah mencarikan guru yang baik untuknya. Guru yang baik akhlaknya, guru yang dalam ilmunya, yang patut di gugu dan di tiru. Sebagaimana ibu para salafus sholeh yang mencarikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.

Semoga ia menjadi wanita shalihah yang jauh lebih baik dari ibunya, berakhlak mulia, tangguh, sabar, dan menjadi pejuang ilmu sehingga kelak bisa bermanfaat bagi ummat ..

Sampai jumpa minggu depan, anakku.. Ummi hanya bisa berdoa dan berdoa untukmu disini untuk keberhasilanmu.. Berdoa untuk menetapkan hatimu dan hatiku, agar cahaya ilmu bisa bersinar dan menjadi penerang jalan hidupmu kelak

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
❮❮ Previous Post
Next Post ❯ ❯

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Cari….

Kunjungi Kami di Youtube

Channel Youtube Kami




Talking Hafiz Doll

ads_lela

Hafiz Talking Doll atau Hafiz Doll atau Boneka Hafiz Quran adalah solusi untuk mengenalkan kecintaan terhadap Al Quran sejak usia dini dengan menggunakan boneka yang lucu dan menyenangkan.

Paling Banyak Dilihat

  • Tanya Jawab Tauhid antara anak dan orangtua
  • Echolalia alias membeo, gangguan bicara pada Anak
  • Kegiatan Harian untuk Anak Speech Delay
  • Shalatnya seorang ibu..
  • Tes ADHD untuk anak
  • Gaya Hidup Bebas Sampah di Rumah

Kategori

  • ADD
  • ADHD
  • Autis
  • Bapake
  • Download
  • Islamic Homeschooling
  • Islamic Parenting
  • Our Homeschooling Story
  • Parenting dan Psikologi Umum
  • Review Buku
  • Review Tempat
  • Speech Delay
  • Taqi's Story
  • Ummi's Story
  • Una's Story
  • Uncategorized
  • Video
  • Home
  • Ummi’s Story
  • Islamic Homeschooling
  • Una’s Story
  • Taqi’s Story
  • benkdash

Pretty Chic Theme By: Pretty Darn Cute Design

 

Loading Comments...