Menjelang tahun ajaran baru, saya kembali menghadapi dilema. terutama untuk pendidikan taqi. selama dua tahun dia ikut playgrup, masih banyak Pe Er yang belum bisa dipenuhi. yaitu keterlambatan perkembangannya. walaupun, alhamdulillah sudah sangat banyak perkembangan yang taqi alami
Dulu dia tidak tertarik dengan objek diluar bajay, sekarang dia suka binatang, mampu menyebut nama benda-benda yang dilihatnya, mampu mengemukakan pilihannya. masyaAllah.. alhamdulillah..
Tapi untuk perkembangan yang sesuai dengan usianya.. masih banyak Pe Er.. T.T
Ini dia beberapa tugas perkembangan anak usia 4-5 tahun beserta evaluasi terhadap taqi
Perkembangan Sosial dan Emosional
Pada tahap perkembangan balita usia 4-5 tahun,
1. Balita ibu akan menikmati masa-masa bermain dengan balita lain atau orang lain. ( S ) SUDAH
2. Pada fase ini, balita ibu belajar untuk mengerti tentang perasaan dan kebutuhan orang lain. Ia juga sudah mulai mengembangkan rasa simpati pada orang lain. ( gimana ya. sudah tau kalau orang lain sakit atau ngga suka tapi masih suka mukul karna gemes atau dorong temannya saat main)
3. Ia juga sudah mulai mengenal rasa berbagi dengan temannya walaupun balita pada usia ini juga bisa sangat bandel. (lumayanlah kalo berbagi mah. tapi jangan harap bisa berbagi laptop sama bocah ini)
4. Ia juga sedang menikmati berbagai aktifitas fisik, jadi pastikan ibu mempersiapkan banyak tenaga untuk mengawasinya. (ini udah dari dulu T.T)
5. Permainan favorit balita pada masa ini adalah yang berhubungan dengan fantasi atau yang melibatkan imajinasi. Ajaklah balita ibu untuk bermain sebagai superhero, dokter, orangtua dan lain sebagainya, ia akan sangat menikmati permainan tersebut. (belom kejadian. masih PR)
6. Jangan kaget jika balita pada tahapan ini mengatakan hal imajinatif atau cenderung berbohong. Ia hanya belum terlalu bisa membedakan antara dunia nyata dan fantasi. (belom bisa yang ini.. kendala bahasanya juga)
7. Satu hal lagi, balita ibu sudah bisa merasakan kecemburuan baik itu dengan temannya atau bahkan anggota keluarga, jadi pastikan untuk mempersiapkan strategi untuk menenangkannya. (yup. sering keliatan kalo dia cemburu sama adiknya nida)
Pemahaman
Pada tahun terakhir menjadi balita, ia akan banyak bertanya dan memahami hal baru. Sebaiknya ibu jangan kaget jika ia menanyakan banyak hal, termasuk yang cukup sulit untuk dijawab seperti darimana datangnya bayi, kematian, seksualitas dan lain sebagainya. Sebaiknya ibu jangan kaget atau marah dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang perlu ibu lakukan hanyalah mencari jawaban yang tepat dan pantas.
(masih jauuhh.. belom pernah nanya apapun.. kendala bahasa lagi. kita tanya namanya siapa, dia masih akan mengulang “namanya siapa”. belum bisa jawab dan bertanya.. Pe Er T.T)
Pada tahap perkembangan balita usia 4-5 tahun, ia akan banyak memahami hal baru seperti tugas-tugas sederhana, angka-angka, mengidentifitasi benda dan ukuran, membandingkan benda dan lain sebagainya. (kalo ini lumayan lah)
Perkembangan Fisik
Balita pada tahap perkembangan balita usia 4-5 tahun akan mengalami perkembangan fisik yang cukup signifikan. Ia akan tumbuh besar, tapi belum terlalu siap untuk melakukan berbagai aktifitas fisik yang berat. Balita ibu akan mempunyai kemampuan untuk berjalan dan berlari, melempar, menangkap, naik tangga dan pohon, meloncat, mengenakan baju sendiri, ke kamar mandisendiri dan lain sebagainya. (alhamdulillah yang ini taqi oke banget)
Perkembangan Bahasa
Balita pada tahap perkembangan balita usia 4-5 tahun juga mengalami pekembangan yang baik dalam berbicara atau merespon perkataan, bahkan bisa dibilang mereka adalah “pembicara ahli”. Ia akan senang sekali berbicara mengenai segala macam hal. Jangan menanggapinya dengan ketus walaupun pertanyaan atau pembicaraannya bisa sangat melelahkan. Ia hanya ingin tahu bagaimana dunia ini dan semua hal bekerja, jadi nikmati saja semua pertanyaan balita ibu. (taqi masih jauuhh dari ini T.T)
Pada periode ini, balita ibu akan senang berkelakar dan ia bahkan akan mentertawakan dan mengatakan hal-hal yang menurutnya konyol. Membaca buku atau menyanyi bisa sangat menyenangkan pada periode ini karena balita ibu sudah mulai bisa membuat irama, termasuk dalam membaca. (wah yang ini gimana ya, umminya sering ngga boleh nyanyi.. ini mungkin karena taqi sensitif banget sama suara)
Untuk ibu yang mempunyai balita berusia 4-5 tahun, pastikan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman untuknya. Berbicaralah dengan balita ibu tentang kegiatannya dan kemana saja ia hari itu dan apa yang ia lihat. (Pe ER BESAR untuk emaknya nih.. hiks hiks.. maafkan ummi, nak)
Saat ia berbicara dan menjelaskan berbagai hal, pastikan ibu menjadi pendengar yang baik. (insyaAllah)
Luangkan banyak waktu untuk bermain di luar seperti bermain bola ke taman dan mainnya. Ibu juga sudah bisa memberinya peralatan yang berhubungan dengan hobi seperti bola, alat menggambar dan lain sebagainya. (kadang-kadang sih.. kurang banyak T.T)
ada lagi Pe ER besar lain untuk ummi dan bapak yaitu mengadakan floor time. ummi dan bapak lebih sering sibuk dengan kerja masing-masing.. maafkan kami y, nak.. semoga kami bisa menjadi orang tua yang lebih baik lagi. aaminn.. semoga bisa konsisten.. aamiin..
ini sekilas tentang floortime:
Bahasa, kognisi, keterampilan emosional, dan keterampilan sosial, dipelajari melalui hubungan interaktif yang melibatkan pertukaran afeksi (Greenspan dan Lewis, 2005). Salah satu intervensi di rumah yang dapat mengakomodasi hal tersebut adalah floor time, yakni aktivitas ketika orang dewasa ‘turun’ ke lantai bersama anak untuk berinteraksi dan bermain. Berdasar hasil penelitian, teknik DIR/Floortime dapat diterapkan pada berbagai masalah perkembangan termasuk autisme, PDD, retardasi mental, cerebral palsy, gangguan perhatian, keterlambatan bahasa, serta gangguan perkembangan lainnya.
tahap perkembangan balita usia 4-5 tahun akan menyita energi ibu, tapi juga akan sangat menyenangkan. Yup. betul sekali. Bismillah.. target jangka pendek hingga ulang tahun taqi yang ke 5 di bulan agustus.. mengerjakan Pe Er – Pe Er di atas..
Qudsfaira Nugroho says
assalamualaykum..semoga dilancarkan ya mbak, btw salam kenal ya, saya "nemu" blog ini waktu kemarin search tentang speech delay untuk referensi anak saya (cewek/28m), kalo follow blog ini dimana link.nya mbak? hehehe maaf gaptek..
Ummu-Una says
wa'alaikumsalam.. aamiin.. terimakasih atas doanya mba.. semoga kebaikan yang sama atas doanya kepada keluarga mba.. salam kenal juga.. baru saya masukkan gadget baru di pojok kanan atas y, mba.. semoga bermanfaat
Risanti Adhairine Salam says
Halo bunda Una, jika boleh bertanya, bagaimana perjembangan Taqi skrg apa sudah jauh lebih baik? Kebetulan aku juga punya seorang adik laki-laki yang 4 juli lalu baru berusia 4 tahun, namun sayangnya diusianya yang ke 4 dia belum juga bisa bicara. Dia mengerti perintah, dan bisa mengucapkan beberapa kata, seperti susu, tea, tv, ac, dada, habis, sakit, tapi dia hanya mengucapkan nya 1 kata belum bisa menggabungkan menjadi kalimat dengan suku kata lebih dari 1. Dia juga sangat aktif, tapi masih dalam batas yang bisa diberitahu, hanya kadang kalau sudah ada maunya suka keras kepala, namun tidak pernah sampai mengamuk. Sebelumnya adik saya sudah pernah dibawa ke dokter, awalnya kami khawatir apa dia ada kecenderungan autis atau tidak, tapi Alhamdulillah katanya tidak ada, speech delay yang dialaminya terjadi karena dia terlalu dini diperkenalkan dengan gadget, dan penggunaan dua bahasa dalan sehari2 yang cenderung membuatnya bingung. Kami pun menyekolahkan berharap hal tersebut akan membantu mengasah kemampuan bersosialisasinya, dan Alhamdulillah menurut laporan guru nya kemampuan sosialisasinya sudah lebih baik dibanding pertama kali ia masuk sekolah. Kalau Taqi sendiri, apa saja yang ummi Una lakukan dalam menangani permasalah speech delay ini. Jika ummi tidak keberatan untuk bertukar pikiran, ummi boleh membalas komen saya via email [email protected] atau jg id line : risantiadhairine
kebetulan, ibu saya kerja diluar kota dan adik lebih banyak menghabiskan waktunya dengan saya, karena itu saya lebih getol mencari tau tentang bagaimana mengatasi masalah speech delay ini, semoga ummi tidak keberatan untuk berbagi pengalaman dengan saya.
Wass
Ummu-Una says
tentu tidak keberatan, mba… tentang gadget juga merupakan masalah utama taqi di awal-awal deteksi speech delaynya. maka yang utama kami lakukan adalah diet gadget. sebenarnya terapisnya menyarankan untuk no gadget at all, tapi saat kami benar-benar capek dan kewalahan menghadapinya, gadget masih kadang kami gunakan.
intinya adalah sering-sering latihan berbicara, mba. juga memperkenalkan banyak kosakata kepadanya, lambat laun anak akan dapat menyusun kata-kata, dengan kita ajarkan bagaimana caranya. sekian dulu ya.. semoga membantu.. 🙂