Di hari ketiga, ternyata una sudah tidak tahan hanya main di dalam rumah. Tidak tahan untuk di jauhi teman-temannya.
Beberapa hari ini una bilang ke saya bahwa teman main tetangganya tidak temenin dia. Walhasil beberapa hari dia main di dalam rumah setelah ngaji siang.
Sepertinya dia berusaha untuk tegar.
Suatu saat dia keluar rumah untuk melihat teman-temannya. Dan ternyata sekelompok tetangga kecil itu memang tidak memandang una dan menganggapnya tak ada. Una sedih. Sayapun yang melihat langsung merasa sedih juga
Saat saya bertanya alasan mereka menjauhi una, unapun menjawab tidak tau
Dalam hati emak, sebenernya agak was-was juga. Ujian sosialisasi bagi una nih. Apalagi sebagai anak homeschooling, ajang sosialisasi dengan anak tetangga cukup penting.
Saya mengatakan pada diri sendiri bahwa ini adalah urusan anak-anak. Jangan sampai orangtua ikut campur. Walau hati gemes mau tanya ke anak-anak itu kenapa mereka tidak mau main sama una.
Di hari ketiga, ternyata una sudah tidak tahan hanya main di dalam rumah. Tidak tahan untuk di jauhi teman-temannya.
Sore itu, saya sedang menemani taqi dan nida bermain di luar rumah. Teman-teman kecil una juga sedang bermain di luar. Unapun datang ke tempat teman-teman yang mengacuhkannya sambil melirik ke saya.
Saya merasa, dia sedang minta dukunganku, atau malah matanya berkata “lihat, mi”
Dan secara tebal muka, ia dekati teman-temannya kemana-mana, ikut mengobrol, dan akhirnya mereka main bersama
Ya, ternyata anak-anak kita bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Bila di beri waktu dan di beri dukungan..
Saya sangat bangga dengan una yang dapat menyelesaikan masalahnya.. Sayapun lega karna akhirnya anakku main lagi dengan temannya
#emakbaper
#bodyguardkelaskakap
Leave a Reply