Hari ini saya diminta oleh Alumni salah satu program beasiswa untuk berbagi pengalaman mengenai Homeschooling yang kami jalankan sampai saat ini. Berikut ceritanya
Mod: Welcome, Siti Rizky Maulidina, alias Kiki, alumni PsiUI ’03
Salam kenal mba kiki
Mod : InshaAllah kita akan mulai sejam bersama Kiki, sharing mengenai pengalaman dlm menjalankan homeschooling
Mod 2: Salam untuk ombeng #gelartiker
kiki debocil.com: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh..
Mod: Sharing mlm ini akan dimulai dengan perkenalan profil kiki, kemudian dilanjutkan dengan pengantar dr Kiki dan tanya jawab
kiki debocil.com: wah ini ada om s****
Mod: *temen2 yg baru gabung nyimak dl ya lgs*
kiki debocil.com: Perkenalkan saya kiki. Ibu dari 3 orang anak yang menjalankan homeschooling (hs) bagi anak kami
Mod: Kiki ini homeschool mom, peminat pendidikan, founder komunitas mommee.org, penulis wannabe.. doakan tahun ini ada buku yang insyaAllah rilis.. website: rumah-benqi.net
kiki debocil.com: Untuk anak pertama, hs dimulai secara non formal di usianya yang ke 3, saat ini usianya 9 tahun. Maka kami sudah menjalankan hs selama 6 tahun
Perkenalan awal kami dengan hs adalah saat menjadi fasilitator di sekolah semihs di depok. Selama berada disana, dengan banyak diskusi dan membaca buku terkait pendidikan, maka mata kami (saya dan suami) terbuka dengan masalah pendidikan yang ada saat ini dan menjadi familiar dengan sekolah-sekolah alternative dan idiologis
Kemudian suami mengenalkan suatu website keluarga homeschool di Jakarta. Kami dapat banyak inspirasi disana. Lalu pencarian tentang apa, bagaimana, mengapa mulai dilakukan melalui riset di internet. Saat itu saya mendapat banyak masukan tentang menghomeschool dengan pendidikan dasar islam
Salah satu hal yang cukup berkesan adalah bahwa pendidikan saat ini tujuannya adalah menyamakan output hasil pendidikan, padahal begitu banyak potensi di masing-masing anak yang tidak bisa diapresiasi dengan system pendidikan saat ini. Dan berbagai masalah lainnya yang rasanya tak habis-habis bila dibahas satu persatu.
Dan yang paling menjadi alasan dasar kami untuk melakukan hs terutama di usia sd, adalah kami ingin benar-benar menjadikan SD sebagai sekolah DASAR anak kami. Dasar meletakkan nilai-nilai utama yang kami anggap penting, namun kami anggap tidak terajarkan dengan optimal di sekolah. Kami menjalankan homeschooling di usia SD dengan tujuan utama untuk membangun karakter anak-anak yang baik, menanamkan keimanan, dan mendalami alquran.
Tujuan belajar sendiri menurut salah satu teman hs kami adalah sbb:
- Living (hidup)
- Make a living (berpenghasilan)
- Contribute to life (sumbangsih besar/kecil untuk kehidupan)
- For the afterlife (dunia akhirat)
Menurut kami, tujuan pendidikan anak menjadi pertimbangan dalam memutuskan metode pendidikan, entah itu sekolah, hs, atau berbagai kegiatan lain. Metode pendidikan sendiri bisa fleksibel sepanjang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Dalam perjalanan hs kami, kami menemui berbagai keluarga hs yang memiliki berbagai macam idiologi, tujuan yang beragam, dan metode yang beragam pula. Derajat ekstrim kiri dan kanan dari homeschooling adalah antara unschooling hingga school at home.
Sebagai orangtua hs, selain anak yang belajar, orangtua dituntut harus terus belajar. Maka biasanya perkembangan anak akan sejalan dengan perkembangan orangtua. Karna sebagai orangtua tentu saja kita tak bisa hanya melemparkan pelajaran tanpa mempraktekkannya. Karna anak lebih banyak belajar dari apa yang kita lakukan, bukan dari apa yang kita bicarakan. Saya terus belajar tentang berbagai hal agar dapat memberikan ilmu yang saya anggap bermanfaat bagi anak, dan terus mencari metode terbaik yang sesuai dengan kondisi keluarga kami
Hs tak pernah mudah, tapi bagi kami saat ini hs adalah pendidikan terbaik yang bisa kami berikan pada anak-anak.
sekian sharing dari saya..
Mod: Thx ki, sambil tmn2 menyiapkan pertanyaan, blh gak ki dielaborasi dikit lg mengenai apa aja yg jd kesepakatan kiki dan suami, dlm berkomitmen menjalankan hs. Misalnya ibunya harus gmn, dan bapaknya gmn. Pembagian peran ortu dlm hs gmn
kiki debocil.com: idealnya, suami sebagai kepala sekolah, istri sebagai pelaksana harian yang bertanggung jawab pada kepala sekolah
kalau suami ane, tsiqoh banget sama ane ?
jadi soal grand desain, kurikulum, visi misi, rencana pembelajaran, saya yang mengajukan rencana ke suami
suami akan mengambil porsi perizinan, keuangan, dan pelajaran yang merupakan kelemahan saya. misalnya berenang, ngajak sholat di masjid, permainan fisik, mengajarkan keberanian, dan semisalnya
di keluarga hs lain tentunya beragam. ada suami yang juga tipe perencana, jadi ikut merencanakan sedetail-detailnya
alhamdulilah suami ane tipenya konkrit operasional. jadi antara suami-istri saling melengkapi
Pertanyaan pertama:
Kenalin ki, nu*** :
- Kiki biasanya ambil kurikulum darimana?
- Ada ga contoh hs dr keluarga hs yg ibunya pekerja
- Perkumpulan /komunitas Hs ada ga sih buat improve kemampuan ortu anaknya
- Una rencananya mau hs sampe kpn
Jawab:
bentuk homeschool kami berubah seiring penambahan ilmu pada orangtua. saat ini kami berusaha mengacu pada kurikulum kuttab al fatih yang berlandaskan iman, adab, quran
juga penambahan pengayaan lain menurut metode charlotte mason
- ada juga yang ibunya pekerja. ada beberapa pekerjaannya dosen, guru
- saat ini sudah ada banyak komunitas homeschool. ada yang isinya beragam, ada yang khusus muslim. yang paling menonjol adalah komunitas klub oase. tapi kami saat ini hanya ikut kegiatan komunitas homeschool muslim seperti homeschool muslim nusantara (hsmn), playdate muslim tebet, hskm (homeschool keluarga muslim)
Rata-rata komunitas memfasilitasi pengembangan anak-anak. untuk pengembangan diri orangtua, kembali lagi ke diri masing-masing.
Kalau saya pribadi saat ini sedang belajar pendidikan anak di parenting nabawiyah untuk menguatkan kurikulum hs kami
Yang kami tekankan untuk hs adalah pada usia SD. untuk usia SMP dan SMA, akan kami kenalkan alternatif-alternatifnya dan akan didiskusikan bersama. untuk kuliah, saya dan suami sepakat untuk mengikutkan anak-anak untuk kuliah formal
Sejauh ini una masih mau hs untuk usia SMPnya. target kami untuk hs usia smp adalah mengenalkan anak-anak pada dunia nyata. dan una sepertinya tertarik
Target kami melalui pendidikan hs salah satunya adalah mematangkan anak sesuai sunnah. maka kami berharap di usia baligh anak-anak sudah mampu menerima beban syariah
Pertanyaan kedua dari mba Mur*****
- Apa yg harus disiapkan kedua ortunya sebelum memulai HS? Apakah ada pelatihannya?
- Adakah referensi dr buku unt ortu pemula yg baru mengenal HS?
Terimakasih ?
Jawaban:
bismillah.. saya coba jawab
Untuk persiapan utama adalah merencanakan tujuan pendidikannya. lalu mencari kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan itu. kemudian membaca kehidupan keluarga hs yang anaknya sudah besar-besar, bisa membuat kita terbayang bagaimana hs itu.
Kadang ada pelatihan webinar tentang hs. pengenalan hs. tapi memang tidak rutin
Enaknya kita datang ke acara komunitas hs dan berbicang-bincang.. berbagi pengalaman
- untuk awalan ada buku yang berjudul: the complete idiot’s guide to homeschool. atau buku-buku pak sumardiono pengasuh website rumahinspirasi
Lalu ketika bicara tentang kurikulum, 6 tahun yang lalu, kurikulum internasional banyak bertebaran di jagat maya. Tapi kini bahkan buku tentang kurikulum pendidikan di rumah berbahasa Indonesia sudah ada. Ada juga komunitas yang menyediakan kurikulum dan sebagai orangtua tinggal mengikuti panduan dari komunitas tersebut. saya akan mengikuti kurikulum komunitas ketika anak-anak masuk persiapan ujian
Pertanyaan ketiga
Perkenalkan ki…saya r***..ibu 2 anak…berarti kurikulum HS ini dirancang sendiri ya ki?
Jawaban:
Saat ini pakai kurikulum sendiri. mencari yang sesuai dengan kondisi kerluarga kami
Buku lain yang memuat kurikulum hs adalah buku : panduan mendidik anak muslim usia sekolah dan pra sekolah
Pertanyaan ke empat
Saya Ir***.
- Sy blm tahu banyak ttg pendidikan informal yg Ada HS didalamnya, sejauh ini pernah Ada permasalahan gak ketika mau melanjutkan ke sekolah formal? Atau dalam proses ujian keseteraannya, kekhawatiran Ada diskriminasi/anggapan tingkat pendidikan kelas 2 di tataran legalitas yg membatasi, pengalamannya bgmn?
- HS ini tentu agak anti mainstream, bagaimana mengatur pergaulan sosial anak, bisa ttp PD belajar secara HS
- Kurikulum mbak Kiki salah satunya ikut Kuttab, tp kenapa ga daftar kesana? Apa plus minus sekolah HS diluar Dan di Rumah beneran dgn Ortu, atau kombinasinya?
Jawaban:
1. salah satu kelebihan berjejaring dengan komunitas homeschool adalah saling tolong menolong antar member.. biasanya di dalam komunitas sudah ada edukasi tentang bagaimana melanjutkan ke sekolah formal. sejauh ini lulusan hs sudah ada yang masuk universitas negeri dan luar negeri. ada yang lewat jalur prestasi porto folio atau lewat ujian masuk bersama.. saya lupa istilahnya saat ini apa. jadi kalau mengacu ke undang-undang seharusnya tidak ada perbedaan
bahkan beberapa keluarga outstanding menguliahkan dini anaknya. walau memang bukan tentang lebih dini atau tidak, tapi lebih karena anak-anak sudah tau arah hidupnya maka lebih paham pendidikan yang harus diambil yang mana
2. sekolah saat ini memang merupakan tempat sosialisasi utama anak-anak. tapi tempat sosialisasi bukan hanya di sekolah. Ada banyak sekali tempat untuk mencari teman, belajar menghormati yang tua, menyayangi yang muda, berempati terhadap sesama. Namun, tentu butuh effort lebih untuk mencarikan tempat sosialiasasi di luar sekolah dibanding di dalam sekolah. tanggung jawab orangtua agar anak tetap bersosialisasi. untuk kami, anak-anak bersosialisasi di tempat tahsin, tetangga, keluarga besar, playdate komunitas.
sosialisasi anak hs sifatnya lebih luas. tidak hanya kepada teman sebaya.
kalau saya pribadi sering menceritakan alasan kami mengHS kan mereka. maka mereka sudah tau tujuan pendidikannya kemana. saat ini sudah tak ragu mengatakan ke orang lain kalau mereka sekolah di rumah atau homeschooling
3. untuk pendidikan ada 3 hal yang menjadi perhatian utama yaitu kualitas, jarak, biaya. kuttab saat ini masih terkendala di jarak dan pekerjaan orangtua
yang pasti saat ini, di dunia yang terlihat menyeramkan bagi anak-anak, bonding antara orangtua dan anak menjadi bekal utama selain bonding anak kepada rabbnya. jadi entah hs atau sekolah, sebaiknya bonding ini kuat.. sehingga orangtua menjadi tempat bercerita dan bertanya utama anak
Hs dengan lembaga berarti ada guru matapelajaran yang mengajar. jadi mirip sekolah privat. ngga ada yang salah. Tapi menurut praktisi hs, itu hanya lembaga pendidikan privat, bukan homeschool sesungguhnya
Mod 2: Sudah yah, Ada closing statement nggk nih
kiki debocil.com: homeschool bukan berarti pendidikan yang terbaik yang ada, metode pendidikan apapun yang dipilih, yang diharapkan semua orangtua terlibat pada pendidikan anaknya dan mengetahui tujuan pendidikannya. karna yang akan dimintai pertanggungjawaban atas anak kita adalah kita sendiri. bukan guru sekolahnya ☺
semoga bermanfaat..
Mod 2: Terimakasih banyak bu
Leave a Reply