Sebelum balik ke jakarta tgl 1 januari 2010, saya mengunjungi 2 tempat di jambi. Museum dan perpustakaan.
Dengan berbekal informasi dari internet, trayek angkot jambi, tanya sana-sini, saya dan una bermaksud ke 2 tempat tadi yg katanya tidak terlalu jauh satu sama lain.
Walaupun sempat tanya sana-sini, ternyata kami salah naik angkot. Rasanya nggak lengkap menjelajah tempat baru kalo nggak nyasar dulu.. n_n
itu karna angkot disini tidak bernomor, perbedaan trayek di wakili perbedaan warna angkot. Jadi disini ada angkot warna merah, kuning, hijau, biru. Setiap angkot punya kernet yang sangat persuasif mencari penumpang sampai kadang2 saking semangatnya salah dengar tujuan penumpangnya dan mengajak penumpang lugu itu untuk naik.
Alhamdulillah akhirnya kami berada di angkot yang benar. Setelah tanya2 kernetnya, ternyata mereka tidak sampai museum.. Yah.. Agak kecewa… Bagaimana museum bisa rame kalo akses ke sana susah? Tapi agak sedikit terobati karna kernetnya tau lokasi perpustakaan.
Una sudah mulai tertidur dalam pangkuan, tapi kok belum sampai-sampai.. Tinggal 3 orang penumpang. Aku, una, dan mbak-mbak. Tak lama kami melewati universitas jambi di telanaipura.. Wuih.. Jauh juga ya.. Kalo nggak salah, kata internet, letaknya dekat gramedia tapi sudah lewat jauh sekali.. Mbak-mbak itu turun di univ jambi. Tinggal aku dan una penumpang yang ada. Aku tsiqoh aja sama kernetnya..
“pustaka.. Pustaka” kata kernet. Alhamdulillah.. Aku pun turun kemudian mencari plang nama2 gedung yang ada di jalan itu.. Adanya tulisan, kua, puskesmas, dan iain sultan toha. Ternyata kami harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 700m di jalanan yang agak sempit. Letaknya tepat di belakang iain.
Alhamdulillah, ketika kami sampai disana, una terlihat sangat senang. Ia langsung berseru “buku.. “, “baca..”, ia antusias melihat buku-buku yang ada dan langsung menghampiri salah satu rak. Kami memilih buku bersama dan membaca bersama.. Tapi, buku yang sesuai dengan usia una di lokasi bacaan khusus anak ini tak terlalu banyak. Buku dengan gambar-gambar besar yang indah dan familiar dengan sedikit tulisan.1 jam berlalu. Aku tak dibolehkan una untuk membaca buku yang menarik bagiku. Ia akan segera mengembalikan buku yang kupilih ke tempatnya. Ia tak lagi fokus untuk membaca tapi punya permainan baru yaitu memindahkan buku dari satu rak ke rak lain. Dengan badannya yang mungil ia membawa buku-buku besar, berlari menuju tempatku duduk dengan tertawa dan sedikit teriak. Tak ada pengunjung lain selain kami berdua di lokasi anak ini. Aku menemaninya sambil mencuri2 baca buku. Ketika ia mulai bosan, kamipun pulang. Aku pulang dengan perasaan puas dan berencana melakukan kegiatan serupa dimana saja kami berada. Hunting perpus dan museum..
Kegiatan sederhana mengenalkan anak pada kegiatan belajar dan semoga mendorong untuk mencintai ilmu..
Leave a Reply