Filosofi padi adalah semakin berisi semakin menunduk. Filofosi ini berasal dari tanah jawa, yang secara kasat mata memiliki banyak sawah di hamparan tanahnya yang subur. Hal ini berarti orang yang semakin berisi, yaitu anugrah Allah berupa kekayaan, ilmu, maupun pangkat, maka semakin rendah hati.
Rendah hati berarti bukan sombong dan pongah memamerkan kepandaian atau ilmunya sehingga terdapat kecenderungan bahwa ia adalah yang paling pandai. Orang yang demikian akan selalu meremehkan yang lain dan sulit menghargai orang lain karena ia selalu merasa paling unggul di dunia ini.
Dalam Islam bahkan terdapat perkataan imam Malik rahimahullah, untuk mempelajari adab sebelum ilmu. Begitu perhatiannya ulama salaf terhadap adab sebelum ilmu ini sehingga banyak kisah, bahwa ketika mereka mendatangi seorang guru, maka yang mereka pelajari terlebih dahulu adalah adab dari guru tersebut. Setelah mereka mempelajari adab sang guru bertahun-tahun, baru guru tersebut mengajarkan ilmunya kepada sang murid
Hal ini membawa pikiran saya kepada kisah-kisah santri dan ulama nusantara yang menanamkan adab sebelum ilmu sejak dahulu.
Tak pernah lupa, cerita orang-orang tentang sulitnya mendapatkan ilmu di jaman dahulu. Di salah satu majlis ilmu di dekat rumah saya, pada zaman dahulu, muridnya harus membersihkan tempat belajarnya dahulu, menyapu, mengepel, baru bisa duduk belajar dengan sang guru
Bahkan hal ini juga diterapkan dalam perguruan silat yang notabene tidak menganut agama islam. Teringat pula dengan cerita-cerita kungfu di tivi-tivi, dimana sang guru tak akan langsung mengajarkan ilmunya. namun sang murid tersebut diberikan berbagai ujian untuk membuktikan kesungguhannya dan untuk menyiapkan mentalnya. Setelah dirasa siap, barulah sang guru menurunkan ilmunya
Ketika adab sudah dimiliki, maka semakin bijaklah seseorang akan ilmu yang kelak dimilikinya
Ilmu tanpa adab, munculnya orang-orang pintar yang pintar membohongi orang, muncul orang-orang pintar yang menganggap orang selainnya adalah bodoh, muncul orang pintar yang merasa paling tau daripada yang lain.
Ya Allah, aku berlindung kepadamu atas rasa sombong dari ilmu yang tak seberapa ini..
Orang yang beradab dalam berilmu, sungguh saling menghormati satu sama lain. karna semakin ia belajar, semakin ia merasa kecil atas ilmu Allah.. dan semakin berhati-hatilah ia baik dalam menyampaikan ilmu, ataupun dalam bersikap kepada orang lain
Bila diantara kita ada yang bertengkar karena perbedaan bersalaman atau tidak bersalaman setelah sholat, maka yang senang adalah orang yang memusuhi Islam…
Bila kita mendengar bagaimana para imam mahzab saling menghormati satu sama lain dengan sangat lemah lembut, maka seharusnya kita bisa belajar adab tersebut juga, selain belajar ilmu mereka..
Bila kita ingin mengikuti sunnah rasulullah saw, maka tak bisakah kita belajar berlemah lembut seperti beliau.. yang dengan senang hati menyuapi yahudi buta yang selalu mencaci maki beliau..
wallahu ‘alam..
Eka says
Assalamualaikum mbak… salam kenal.. Mbak menjalankan homeschooling dengan kurikulum kuttab? Saya baru ingin memulai tapi masih agak galau karena kurang ilmu agama.
Ummu-Una says
salam kenal juga mba. Dalam homeschooling, semua orang di dalamnya ikut bertumbuh, jadi orangtua harus terus belajar sambil membimbing anak. Saya juga terus belajar mba, saat ini ikut sekolah orangtua dari parenting nabawiyah.