Rencana pulang ke Serang batal karena una mengalami tantrum alias
ngamuk berat di bus AC. ketika semua usaha tidak berhasil meredakan
tantrum una, maka akupun turun dari bus.
ini adalah tantrum kedua yang una alami di dalam bus.
Waktu itu kami
berdua naik metromini 52. una juga tantrum, padahal rumah sudah dekat. aku segera
turun dan perjalanan di lanjutkan dengan menaiki bajaj.
aku cukup khawatir bila una menjadi anak yang mudah ngambek atau
mengamuk di tempat umum. kini una semakin sering nangis dan ngambek bila
keinginannya tak dipenuhi seperti sekarang yang lagi ngambek kepingin
ikut mengetik di multiply bareng ummi…
Saat una tantrum, menangis dengan keras… bahkan kadang sampe
guling-guling di lantai (ups.. bahaya banget.. bisa kejedot.. tak
pindahin ke kasur aja.. ).. hati merasa miris dan sedih..pinginnya
segera di tenangin aja.. diikutin keinginannya.. tapi takut jadi
kebiasaan..
kalo di rumah aku biarin aja kalo dia tantrum.. sampe aku yang ngalah
atau dia ngalah..
kalo di luar rumah?? bisa2 aku di cap ibu nggak becus sama orang2
disekitar.. jadi dengan segala cara aku berusaha menenangkannya.
ternyata e ternyata..
Tantrumnya sebaiknya segera diredakan dengan
memeluk, mengalihkannya, atau membuatnya nyaman.. dia tantrum bukan
untuk mencari perhatian.. dia tamtrum karena dia berumur 13 tahun dan
sangat bersemangat mengeksplorasi apapun dan belum punya kemampuan untuk
mengontrol dirinya sendiri.
dikatakan bahwa ada beberapa tantrum yang tak bisa dihindari.. dan yang
terbaik adalah mencegah tantrum terjadi.. karena bisa melukai anak..
karena tantrum adalah ekspresi ketidakberdayaan, balita yang merasa
memiliki kontrol terhadap hidup mereka lebih sedikit mengalami tantrum.
dan balita yang lelah dan lapar tidak memiliki tenaga untuk menghadapi
frustasi, semakin jarang balita merasa lelah dan tidakberaya, semakin
jarang ia tantrum
menurut DR Laura, pengasuh website parenting, 13 bulan sebenarnya
sedikit terlalu awal untuk tantrum dan anak kecilyang mengikuti kemana
saja orangtua berjalan dan berteriak dan bergelantungan mungkin bukan
tantrum tapi berkelahi dengan orangtua (anak tantrum biasanya melempar
dirinya sendiri ke lantai, berteriak, menangis dan memukul). bayi yang
mulai berkelahidengan orangtua mereka diusia 13 bulan biasanya adalah
reaksi dari orangtua yang takut memberikan semua keinginan bayi karena
dapat membuat anak menjadi memanjakan.
Perilaku pada usia 13 bulan ini
sebenarnya adalah perkembangan yang sangat positif: permulaan bagi anak
untuk menerima dirinya sebagai individu yang terpisah dari orang tuanya
ketika bayi semakin sulit terganggu dan lebih assertif, mereka mencoba
untuk menerima beberapa kontrol dalam hidup mereka.
bayi belum dapat berbicara, tetapi dia bisa berkomunisi dengan secara
fisik menolak situasi yang dia tidak suka. self-assertion (penerimaan
diri) ini sebenarnya sehat, sesuai dengan tahap perkembangan tetapi
tidak mudah untuk orangtua. bahkan, cukup men-shock-kan — kemana bayi
manismu pergi?!
Tahun kedua adalah tahap terburuk dari self-assertion, karena balita
belum mengalami perkembangan neurogis untuk mengontrol emosi, yang mulai
berkembang pada usia 3 atau 4.
apakah itu berarti kamu harus memberikan semua yang ia mau? tentu saja
tidak. artinya anda harus menjadi orangtua yang kreatif mulai dari
sekarang. salah satu cara untuk melakukan ini adlah dengan metode
Parenting Aikido, yang menjamin kebutuhan anak untuk kemandirian tetapi
tetap menjaga anak untuk tetap aman. contohnya, berikan dia kekuatan
untuk memilih diantara dua pilihan yang dua2nya ok untuk orangtua “kamu
mau berjalan ke sana” (tapi tetap dituntun) “atau mau digendong?”
13 bulan adalah awal dari tahap baru, tapi bisa sangat menyenangkan.
jangan khawatir bahwa menenangkannya akan membuat tantrumnya memburuk.
ok deh, DR Laura, thanx ya…
i wish i could sign with una..
sumber:
http://www.ahaparenting.com/ask-the-doctor-1/tantrums-in-13-month-old
Dita Meisya says
Makasih mba….jadi lega saya.
Ijin share ya 😊
Ummu-Una says
semangat mom.. 🙂