Membangun Ikatan Dengan Anak
una : mi, kok semua orang di ajak ngobrol sama bapak sih?
Tanyanya suatu saat
ummi : siapa aja yang di ajak ngobrol emangnya, na?
una : abang-abang mi ayam, tukang parkir, supir, siapa aja mi!
ummi : iya karna bapak suka berteman, alhamdulillah bapak senang silaturahmi.
una juga harus ramah dengan orang lain ya.. berteman dengan siapa saja, jangan pilih kasih dengan teman-temannya
—
alhamdulillah, mendapat satu kesempatan lagi untuk membangun pondasi kekaguman anak terhadap ayah.
Kekaguman kepada ayah akan berdampak besar pada pembentukan pribadi ideal pada anak laki-laki terkait perannya di masa depan, dan membentuk image laki-laki secara umum pada anak perempuan.
tapi kekaguman baru satu tahap menuju pribadi anak yang kokoh, tahap berikutnya adalah kedekatan
Kekaguman tanpa kedekatan maka akan memunculkan ayah yang berada di menara indah tak dapat tersentuh.. padahal setiap anak butuh kedekatan dengan ayah
Saya teringat cerita tentang ustadz yang sangat sibuk dengan berbagai agenda, tapi ia meminta tidak diganggu pada satu momen spesial baginya. Yaitu momen mengantar anaknya sekolah. Momen singkat itu adalah momen yang sengaja ia luangkan untuk membangun kedekatan dengan anaknya, karena ia begitu paham bahwa kedekatan dengan anak adalah suatu hal yang sangat penting bagi keduanya
Kedekatan ikatan ayah (dan ibu) terhadap anak terbukti dapat menjadi benteng utama dari pengaruh negatif dari luar rumah
Ketika ikatan anak terhadap orangtua lemah, maka ia akan mencari ikatan lain untuk memenuhi kebutuhannya akan cinta, perlindungan, perhatian, dan dukungan yang ia perlukan dalam mengarungi hidup.
Membangun ikatan dengan anak adalah pekerjaan seumur hidup, karna ikatan darah tak pernah lekang oleh waktu
Tapi memulainya sejak saat ini dapat membuat ikatannya semakin kuat pada waktunya dibutuhkan
Semoga Allah menjadikan kita orangtua yang senantiasa dekat di hati anak-anak kita, sehingga anak-anak kita dapat kokoh menghadapi tantangan di masa depan.
aamiin
Leave a Reply