Belakang ini , saya sering ditanya oleh beberapa kawan berkaitan dengan keputusan saya dan istri untuk meng-Homeschooling-kan anak.
Ada yang mempertanyakan , menyayangkan,dan ada juga yang mendukung..
Terlepas dari itu..saat ini pun , kami (saya dan istri) dalam proses memperdalam konsep dan segala sesuatu nya terkait dengan Homeschooling. Dari beberapa yang memberikan respon atas planning kami, menurut saya sebagian masih salah persepsi terhadap homeschooling.Agar lebih objektif dalam menilai Homeschooling , saya lampirkan FAQ (Frequently Asked Questions) tentang Homeschooling..
Homeschooling vs. sekolah reguler
Apa persamaan dan perbedaan homeschooling dibandingkan sekolah pada umumnya?
Persamaan:
* Sekolah dan homeschooling merupakan model pendidikan anak.
* Sekolah dan homeschooling bertujuan untuk mencari kebaikan bagi anak-anak.
* Sama-sama dapat mengantarkan anak-anak pada tujuan pendidikan.
Perbedaan:
* Sistem di sekolah terstandardisasi, sistem di homeschooling customized sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga
* Pengelolaan di sekolah terpusat (kurikulumnya diatur), pengelolaan homeschooling tergantung orang tua (orang tua memilih sendiri kurikulum dan materi ajar untuk anak)
* Jadwal belajar di sekolah telah tertentu, jadwal belajar homeschooling fleksibel tergantung kesepakatan orang tua-anak.
* Tanggung jawab pendidikan sekolah didelegasikan orang tua kepada guru dan sekolah, pada homeschooling tanggung jawab sepenuhnya ada di orang tua.
* Di sekolah, peran orang tua relatif minimal karena pendidikan dijalankan oleh sistem dan guru; pada homeschooling peran orang tua sangat vital dan menentukan keberhasilan pendidikan anak.
* Pada model belajar di sekolah, sistem sudah mapan dan orang tua tinggal memilih/mengikuti; homeschooling membutuhkan komitmen dan kreativitas orang tua untuk mendesain dan melaksanakan homeschooling sesuai kebutuhan anak.
Masa depan anak homeschooling
Pintu masuk untuk memasuki sebuah profesi adalah keahlian (expertise) dalam bidang tertentu. Dalam sistem yang umum, salah satu tanda keahlian ditandai dengan ijazah/sertifikat dari sebuah jenjang pendidikan tertentu. Selain ijazah, ukuran sebuah keahlian yang lain adalah hasil karya (output) yang dihasilkan.
Jika ijazah dari Perguruan Tinggi yang menjadi kebutuhan, praktisi homeschooling dapat mengikuti ujian kesetaraan (Paket A, B, C) dan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi seperti pendikan reguler pada umumnya.
Jika sertifikat yang menjadi pintu profesi, praktisi homeschooling dapat mengikuti kursus dan program sertifikasi yang banyak diselenggarakan oleh asosiasi profesi atau perusahaan swasta tertentu. Banyak profesi di bidang komputer, bahasa, seni, dan keahlian-keahlian lain yang dapat berawal dari standar sertifikasi profesi tertentu.
Selain dua pintu profesi di atas, semakin banyak profesi-profesi yang berkembang berdasarkan output. Perusahaan swasta pun semakin menghargai “portofolio karya/kemampuan” daripada sekedar ijazah. Sebagian besar profesi-profesi berdasarkan karya/kemampuan adalah profesi di dunia modern. Profesi-profesi berorientasi output itu semakin luas dan memiliki masa depan yang cerah misalnya: bisnis, komputer, marketing, fotografi, entertainment, tulis-menulis, desain, dan sebagainya.
Pada akhirnya, yang dinilai adalah output. Homeschooling memiliki potensi besar untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian anak-anak karena sifat pendidikan homeschooling yang customized dan didesain khusus memenuhi kebutuhan anak.
Apakah homeschooling mahal atau murah
Setting homeschooling sangat tergantung pada keluarga penyelenggara homeschooling. Berbeda dengan sekolah, di mana orang tua harus mengeluarkan sebuah biaya tetap yang telah ditetapkan (biaya gedung, seragam, buku, iuran bulanan, dsb), para praktisi homeschooling memiliki fleksibilitas untuk menentukan jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk anak-anak.
Isu homeschooling bukan pada biaya yang harus dikeluarkan untuk pendidikan anak, tetapi pada komitmen dan kreativitas untuk menjalankan homeschooling. Dengan biaya minimum, Anda dapat menjalankan homeschooling dengan kreativitas Anda.
Yang pasti, homeschooling tidak gratis karena Anda tetap membutuhkan materi-materi untuk pendidikan anak-anak Anda dan memperkaya pengetahuan Anda. Homeschooling dapat menjadi murah kalau Anda dapat memanfaatkan sumber daya yang sudah Anda miliki sendiri, misalkan barang-barang yang di rumah, keluarga, teman, tetangga, dan fasilitas-fasilitas umum yang ada di sekitar Anda. Anda tidak harus membeli, tetapi dapat meminjam, membeli barang bekas, melakukan daur-ulang (recycle), dan sebagainya.
Yang penting bukanlah mahal-murah, tetapi sejauh mana Anda dapat menyediakan sarana untuk bahan pendidikan anak-anak dan mencapai tujuan pendidikan anak-anak Anda.
Kelebihan dan Kekurangan HS
Kelebihan homeschooling:
* Customized, sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga.
* Lebih memberikan peluang untuk kemandirian dan kreativitas individual yang tidak didapatkan dalam model sekolah umum.
* Memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di sekolah.
* Lebih siap untuk terjun di dunia nyata (real world) karena proses pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari yang ada di sekitarnya.
* Kesesuaian pertumbuhan nilai-nilai anak dengan keluarga. Relatif terlindung dari paparan nilai dan pergaulan yang menyimpang (tawuran, drug, konsumerisme, pornografi, mencontek, dsb).
* Kemampuan bergaul dengan orang tua dan yang berbeda umur (vertical socialization).
* Biaya pendidikan dapat menyesuaikan dengan keadaan orang tua
Kekurangan homeschooling:
* Butuh komitmen dan keterlibatan tinggi dari orang tua
* Sosialisasi seumur (horizontal socialization) relatif rendah dibandingkan anak sekolah karena anak homeschooling lebih terekspos dengan sosialiasi lintas umur (vertical socialization).
* Ada resiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim (team work), organisasi, dan kepemimpinan.
* Perlindungan orang tua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi sosial dan masalah yang kompleks yang tidak terprediksi.
Mana yang lebih baik antara homeschooling dan sekolah reguler?
Semua sistem pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan. Satu sistem sesuai untuk kondisi tertentu dan sistem yang lain lebih sesuai untuk kondisi yang berbeda. Daripada mencari sistem yang super, lebih baik mencari sistem yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan kondisi kita.
Sistem pendidikan anak melalui sekolah memang umum dan sudah dipraktekkan selama bertahun-tahun lamanya. Saat ini, pendidikan melalui sekolah menjadi pilihan hampir seluruh masyarakat.
Tetapi sekolah bukanlah satu-satunya cara bagi anak untuk memperoleh pendidikannya. Sekolah hanyalah salah satu cara bagi anak untuk belajar dan memperoleh pendidikannya. Sebagai sebuah institusi/sistem belajar, sekolah tidaklah sempurna. Itulah sebabnya, selalu ada peluang pembaruan untuk memperbaiki sistem pendidikan; baik di level filosofi, insitusi, approach, dan sebagainya.
Sebagai sosok yang bertanggung jawab untuk mengantarkan anak-anak pada masa depannya, orang tua memiliki tanggung jawab sekaligus pilihan untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Homeschooling menjadi alternatif pendidikan yang rasional bagi orang tua; memiliki kelebihan dan kekurangan inheren di dalam sistemnya.
Tugas kita sebagai orang tua adalah memastikan bahwa kita telah memberikan yang maksimal untuk anak-anak kita, dengan segala batasan (constraint) yang kita miliki.
Referensi FAQ
Leave a Reply