Seorang adik remaja datang berkunjung seharian ke rumah kami, melihat keseharian saya, lalu berkomentar:
” Mba kiki setiap hari begini ya? Bergaulnya sama anak kecil”
Sambil melipat mukena dan sajadah setelah sholat berjamaah bersama, saya melihat bayi 1 tahun, anak 5 tahun, dan seorang kakak berumur 7 tahun
“Tergantung situasi, emang kenapa, dek?”
Tanyaku
“Ngga enak. Gitu gitu aja” komennya singkat
Mungkin adik abg ini kasihan dengan saya. Sudah kuliah tinggi-tinggi, berakhir di rumah HANYA mengurusi bocah. Tambahan lagi, si kakak homeschooling, dimana kebersamaan kami menjadi lebih intens dari keluarga pada umumnya
20 jam bersama kakak, 20 jam bersama adik, 24 jam bersama adik bayi setiap hari.
Tiba-tiba saya ikut mengasihani diri sendiri. Untuk kerja di luar rumah saya sudah tak tertarik, tapi saya masih tertarik belajar dan bermanfaat bagi orang lain. Yang saat ini masih sangat sulit untuk dilakukan
Ingin juga pergi ke acara ini itu, silaturahmi, mengusir penat, berbicara dengan orang dewasa lainnya secara tatap muka, tapi karna saya merantau ke kota asal suami, maka jarak-jarak ke acara tersebut menjadi terasa amat jauh.
Sejak punya tiga anak, pergi ke luar rumah menjadi suatu perjuangan tersendiri, karna saya adalah ibu yang hanya bisa bawa motor yang tidak mungkin bawa tiga anak ke tempat yang agak jauh.
Sesampainya di tempat tujuan, untuk bisa menikmati acara adalah perkara lain yang agak sulit dilakukan karena punya anak yang sangat aktif
Saya tidak bisa menitipkan anak-anak saya pada orang lain untuk bisa mengikuti berbagai kegiatan. Saya tidak suka merepotkan orang lain kecuali kepada 2 orang saja. Yaitu ibu yang saat ini tinggal di serang dan suami yang kerap LDR-an. Untuk daycare tidak mendapat izin dari suami.
Saya rupanya masih harus belajar ilmu “ikhlas” menjadi IRT walau sudah menjalani selama hampir 7 tahun.
Malam ini saat bersama sepupunya una bertanya kepada mereka, siapa pahlawan sungguhan mereka, bukan khayalan
Salah satu sepupunya menjawab ultraman, satu lagi bingung mau menjawab apa dan bertanya balik
Una menjawab pahlawannya adalah Rasulullah
Saya merasa bangga di dalam hati, dan bertambah yakin dengan pilihan saya untuk mendampingi anak-anak selama masa yang dibutuhkan
Lalu saya bertanya pada una. ” una bosen ngga ketemu sama ummi?”
Una menjawab ” ummi belum peluk una hari ini..”
Sayapun memeluknya dengan rasa bersyukur..
“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu, Tidak ada hukum terbalik”
Quote ibu septi ini akan saya camkan dalam hati..
Semoga Allah terus berikan kekuatan pada Saya agar bisa ikhlas dan mendidik anak-anak saya ini hingga iman menghujam dalam dada, berakhlak karimah, dan gemar menolong orang lain..
Leave a Reply